Sebagai umat Islam yang harus dilakukan bahkan hukumya wajib adalah mempercayai adanya rukun iman. Salah satu rukun iman yang keenam adalah Iman kepada hari akhir. Telah disebutkan bahwa orang Islam yang tidak beriman kepada hari akhir maka juga akan diragukan telah beriman kepada Allah.
Apa maksud dari Iman Kepada Hari Akhir
Penyebutan hari akhir dikarenakan tidak akan ada hari lagi setelah terjadinya hari akhir atau kiamat di dunia ini. Iman kepada hari akhir mencakup pada 3 hal utama dimana seseorang harus mengimani adanya hari kebangkitan seluruh umat manusia, hari dihitungnya amal manusia hisab dan hari manusia mendapatkan balasan atas apapun yang diperbuat di dunia.
Baca juga : Tanda-Tanda Kiamat Besar dan Kecil Menurut Islam
Selain itu keimanan kepada hari akhir adalah juga melingkupi iman kepada segala peristiwa yang terjadi setelah terjadinya kematian seperti adzab kubur, fitnah kubur dan nikmat kubur. Juga percaya adanya surga dan neraka.
Sudah pasti saat seseorang tidak mengimani adanya hari akhir, secara otomatis dia tidak akan melakukan amal. Karena salah satu motivasi seseorang beramal adalah sebab dia mengharapkan akan diberi kenikmatan kelak dihari akhir dan khawatir akan adzab yang menimpanya saat tidak memiliki amal shaleh.
- Hari Kebangkitan
Maksud dari hari kebangkitan ini adalah dihidupkan (dibangkitkan) kembali orang yang telah meninggal setelah malaikat meniup sangkakala yang kedua. Saat itu seluruh umat manusia akan berkumpul dalam satu tempat untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatan dalam keadaan tanpa sehelai kain dan alas kaki. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :
“Pada hari kiamat, seluruh manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak disunat”
Kebenaran adanya hari Akhir ini telah disebutkan dalam Al-quran surat Almukminum ayat 15-16 yang berbunyi:
Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. (16) Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
- Mengimani Hari Perhitungan dan Pembalasan
Setelah manusia dibangkitkan maka yang termasuk dari bagian mengimani hari akhir lainnya adalah percaya pada hari perhitungan amal dan pembalasan amal didunia. Sebagaimana Alloh telah berfirman pada QS. Al Ghasiyah ayat 25-26 yang berbunyi:
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, (26) kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.
Sedangkan pada surat Al- Anbiyaa’ juga telah dijelaskan bahwa QS. Al Anbiyaa ayat 47 Dimana pada hari kiamat setiap amalan akan di beri balasan walaupun itu hanya amalan sekecil biji sawi.
- Iman Adanya Surga dan Neraka
Selain yang disebutkan diatas maka kewajiban seorang muslim lainnya adalah mempercayai adanya surga dan neraka. Kedua tempat inilah yang sebenarnya adalah tempat kembali yang kekal.
Surga adalah tempat kembalinya orang-orang yang beriman dan melakukan amal kebajikan. Sedangkan neraka adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menetapnya orang-orang kafir dan sebagai balasan semua keburukan yang telah diperbuat di dunia.
Oleh karena hal yang perlu ditekankan dalam iman kepada surga dan neraka adalah mengimani bahwa adanya surga dan neraka merupakan kebenaran yang hakiki. Sama sekali tidak ada keraguan pada hal tersebut.
Pembahasan mengenai surga dan neraka dalam Al Quran dan As Sunnah juga sering disinggung. Seperti tentang janji adanya kenikmatan di surga dan adzab bagi mereka yang masuk neraka. Juga motivasi untuk meraih surga dan amalan yang dapat menghindari ancaman neraka.
Kemudian iman adanya surga dan neraka juga diyakini dengan bahwa penciptaan surga dan neraka sejak dahulu sudah ada. Sebagaimana Nabi Muhammad saat Isra’ Mi’raj atas seizin Allah diperkenankan untuk pernah melihat surga dan neraka.
Demikianlah ulasan mengenai Iman kepada hari akhir yang wajib dilakukan oleh umat islam.