Quadrant.co.id Sebuah catatan perusahaan kecil
Kesalahpahaman dalam mengartikan dan menafsirkan Hadits Akhir Zaman sering membuat para pihak yang mendengarkannya terjerumus dalam kekeliruan. Hal yang berkaitan dengan akhir zaman saat ini juga sering dibahas dalam kajian agama namun belum tentu apa yang dibahas sesuai dengan apa yang semestinya.
Fiqih Dan Hadits Akhir Zaman
Hadits yang diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Imam Muslim yang berbunyi “Dari Umar bin Khattab ra berkata: Ketika kami berada dengan Rasulullah suatu hari, muncul lah seorang lelaki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat sisa perjalanan di wajahnya dan tak seorang pun dari kami yang mengetahui orang itu. Duduk lah ia di hadapan Nabi Muhammad, kemudian ia sandar kan kedua lututnya kepada kedua lutut Rasulullah, dan ia letak kan kedua telapak tangannya di atas paha Rasulullah dan ia berkata: Wahai Muhammad, beritahu saya tentang Islam.
Baca juga : Tanda-Tanda Kiamat Besar dan Kecil Menurut Islam
Kemudian Rasulullah menjawab: Islam adalah bahwa kamu bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan dan berhaji ke Ka’bah jika kamu mampu. Kemudian orang itu berkata: Kamu benar Umar berkata: Kami merasaheran kepada orang itu, dia bertanya kepada Nabi Muhammad dan kemudian membenarkannya. Hingga perkataan orang itu: Maka beri tahu aku tentang hari kiamat.
Kemudian Rasulullah bersabda: orang yang ditanya tentangnya/hari kiamat (maksudnya adalah Rasulullah) tidak lebih tahu daripada yang bertanya (yaitu Jibril). Kemudian orang itu berkata: Maka beritahu lah aku tentang tanda-tandanya. Rasulullah bersabda: Ketika seorang budak perempuan melahirkan pemiliknya atau nyonyanya,dan ketika kamu melihat orang-orang tak ber alas kaki, tak berpakaian, miskin,penggembala kambing saling tinggi meninggi dalam bangunan.”
Hadits tersebut merupakan hadits yang memuat definisi tentang Islam, Iman, Ihsan, dan juga tanda-tanda pada hari kiamat. Hadits ini juga merupakan salah satu rumusan konsep dari fiqih akhir zaman atau fiqih tahawulat. Pada Praktiknya dalam dakwah sering kali hadits ini dibacakan ketika menerangkan asal mula Islam dan hubungannya dengan akhir dunia maka hadits ini juga sering disebut Hadits Akhir Zaman.
Dari Hadits Akhir Zaman tersebut, maka terdapat empat rukun agama yaitu Islam, iman, ihsan dan hari akhir. Fiqih tahawulat pondasi dasarnya adalah rukun agama keempat. Dalam hadis Jibril atau Hadits Akhir Zaman di atas, hanya disebut sedikit di antara tanda hari kiamat. Tetapi pada intinya, menjelaskan tentang banyaknya fitnah agama.
Habib Abu Bakar al-Adni al-Masyhur menjelaskan ada dua misi dari rukun agama yang empat itu, supaya umat Muslim terhindar dari fitnah. Yang pertama yakni memperbaharui bahasa metode da’wah, dengan anggapan da’wah datang terdahulu sebelum datangnya fiqih usul, yang di mulai dari diutusnya nabi Muhammad, juga sebagai pembaharuan metode ulama-ulama yang adil, didalam penyampaian sesuatu yang dilandasi dengan al-hikmah dan pengajaran yang baik, juga sebagai mengatur ulang norma-norma salamah dan sanad yang dilandasi dengan menjaga lidah dari mencela dan menjaga tangan dari pertumpahan darah, kecuali yang Allah syariat kan dan wajibkan (yaitu berjihad).
Yang Kedua yaitu sebagai konservasi ilmu-ilmu sawabit (Islam, iman dan ihsan) dan maksud dari ‘konservasi’ yaitu: menjaga kemuliaan dan sanad yang terdapat pada ilmu-ilmu (aqidah, syariah dan tingkatan suluk) baik di dalam periode maupun pada para ahli ilmu, (menjaganya) dari permainan orang-orang yang merubah-rubah agama dan fitnah yang menyesatkan.
Oleh karena itu dua misi yang bertujuan menyelamatkan umat dari api fitnah akhir zaman itu adalah dengan meningkaatkan dakwah. Memberi penerangan yang baik kepada umat. Pemberian penerangan harus penuh hikmah sehingga kesalahpahaman yang sering terjadi terhadap penafsiran Hadits Akhir Zaman Bisa Dihindari.
