tantrum
tantrum

Mengenal Tantrum & Faktor Penyebabnya Pada Anak

Tantrum acapkali membuat orangtua terkaget-kaget dengan prilaku ini. Bagaimana tidak kaget? Selama ini, si kecil sikapnya selalu manis, penurut, jarang sekali rewel, pendeknya gampang diurus. Bermula setelah usia 2 tahun atau bahkan lebih cepat lagi (16 bulan), anak jadi mudah mengamuk untuk hal-hal yg menurut orangtua mungkin sepele.

Ekspresi marah yg nyaris histeris ini dikenal dengan istilah temper tantrum. Anak tantrum kapan saja dan dimana saja. Bisa di rumah, dalam perjalanan ataupun ditengah keramaian. Tak ayal ini membuat orangtua lumayan kalang kabut. Daripada bingungs terus menerus yang malah akan berujung stress-dengan prilaku ini, lebik baik orangtua meluangkan waktu untuk sedikit mempelajari seluk beluk tantrum.

Temper tantrum (atau sering disebut dengan tantrum saja) merupakan luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Manifestasi tantrum ini beragam, mulai dari sekedar merengek dan menangis saja, menjerit-jerit, mengguling-gulingkan badan di lantai, menendang, memukul dan mencakar bahkan ada yg sampai beraksi menahan napas. Tantrum sering muncul pada anak usia 1 hingga 3 tahun, meskipun tidak selalu berarti prilaku ini akan menghilang dengan sendirinya setelah anak mencapai usia 3 tahun. Biasanya, tantrum ini berlangsung sekitar 30 detik sampai 2 menit dan intensitas tertinggi terjadi pada 30 detik pertama.

 

Mengapa anak tantrum?

Sesungguhnya tantrum adalah bagian dari perkembangan anak. Ini memang suatu fase normal yg dilalui oleh semua anak. Bahkan anak-anak yang “paling baik” sekalipun, sekali waktu juga pernah tantrum. Menurut pakar psikologi anak, temperamen anak juga mempengaruhi kecendrungan tantrum. Anak yg bertemperamen “sulit” cenderung mudah tantrum.

Apa saja faktor pemicu tantum?

  • Terhalang keinginan untuk mandiri, anak usia batita mulai tumbuh rasa kemandiriannya. Mereka ingin dan merasa bisa melakukan berbagai hal yg dilakukan oleh orangtuanya. Ketika anda melarangnya, maka ia menyalurkan rasa frustasinya melalui tantrum
  • Tak mampu menguasai/melakukan suatu hal, anak bisa frustasi karena tak berhasil melakukan suatu hal yg ia anggap mampu melakukannya. Misalnya, tak berhasil membuka kancing bajunya sendiri, atau tak bisa membuka tutup botol
  • Lelah, lapar dan/atau merasa tak nyaman. Anak cenderung mudah “meledak” ketika mereka merasa lelah, perut lapar atau tidak nyaman.
  • Mencari perhatian

Kadangkala anak tantrum untuk menarik perhatian orangtuanya. Dorothy Einon, seorang pakar prilaku anak di Inggris menyatakan, anak tidak akan tantrum dengan orang yang tidak ia cintai

  • Suasana hati memang sedang tidak baik

Bad mood bukan monopoli orang dewasa, anak batita juga bisa. Bukan tidak mungkin si kecil terbangun di pagi hari dengan suasana hati kurang baik, dan tetap seperti itu sepanjang hari. Kalau sudah seperti ini anda bersiap-siap saja tantrumnya sewaktu-waktu akan “meledak”

Demikian tulisan kecil mengenai apa itu tantrum pada anak kecil dan faktor-faktor penyebab terjadinya tantrum. Semoga bermanfaat buat pembaca.

 

Check Also

Manfaat minum kafein bagi kesehatan tubuh dan otak

Minum kafein bagi kesehatan tubuh dan otak

Berikut ini manfaat minum kafein bagi kesehatan tubuh dan otak. Kebanyakan orang pastinya sering minum …